Ku Hanya Ingin yang Terbaik Part 5


Yuuukkkk….yuuuukkkk….di lanjut lagi…
Gimana Ku Hanya Ingin yang Terbaik Part 4 nya sudah di baca kan…
Kalau sudah kita langsung ke-TKP…

Belum sepatah katapun keluar dari mulut Arga hanya rasa syok dan marah yang tampak di wajah Arga. Tiba-tiba…

“aku tahu kamu pasti berfikir kalau aku hanya berbohong agar aku bisa dimaafkan olehmu…Tapi asal kamu tahu dulu aku sungguh-sungguh mencintaimu…walaupun aku sudah memiliki Indra tapi yang ada di hatiku hanya dirimu…Cuma kamu Ga…” Ucap Rara  berlinang air mata.

“Kalau kamu memang mencintaiku kenapa kamu tak pernah mengatakannya padaku???
” Tanya Arga yang sedikit mulai luluh dan berusaha memahami perasaan Rara.

“Awalnya aku hanya akan menyimpan rasa ini di hatiku tapi…semenjak kamu mengenal Aisya…diriku hanya kamu anggap sebagai ruang kosong yang bisa kamu isi dengan semua keluh kesah dan  rasa bahagia mu terhadap Aisya…Tanpa perduli dengan perasaanku…Aku nggak sanggup untuk menyimpan semuanya Ga…Aku ingin jadi seseorang yang kamu perhatikan, perdulikan, dan sayangi…” Ucap Rara meluapkan semua isi hatinya.

“Lalu…bagaimana sekarang…bagaimana perasaan itu…apakah masih ada???” Tanya Arga yang merasa penasaran dan entah kenapa sejak itu jantungnya sedikit berdegup lebih cepat.

Rara tersentak dengan pertanyaan Arga. Dia binggung harus menjawab apa karena dia sendiri bingung bagaimana perasaannya terhadap Arga saat ini. Rara gugup harus menjawab pertanyaan Arga, sehingga untuk menutupi kegugupannya dia pun memutuskan untuk duduk di pinggir danau. Rara yang sudah siap untuk menjawab kini justru terkejut karena Arga telah duduk di sampingnya. Keadaan diantara mereka memang sudah tak tegang seperti diawal perjumpaan namun hati mereka sangat bergejolak sehingga menimbulkan ketegangan lain yaitu perasaan aneh di hati mereka serta cepatnya degup jantung mereka yang seakan-akan ingin melompat. Keadaan ini membuat Rara tak berani menatap Arga dia hanya diam terpaku menatap air danau yang ada di hadapannya. Arga yang tak tahan akan kesunyian ini pun mengarahkan badan Rara menghadap dirinya dan mengangkat wajah Rara agar menatapnya.

“Jawab Ra…” Ucap Arga kembali dengan menatap mata Rara.

“Perasaan itu mungkin sudah nggak ada Ga…Tapi ku harap kamu mau memaafkanku” Jawab Rara dengan gugup yang sebenarnya telah membohongi perasaannya sendiri karena baginya saat ini yang terpenting adalah kata maaf dari Arga.

“Ohhh…aku ngerti Ra…Aku maafin kamu kok Ra…dan aku harap kamu juga mau maafin semua perlakuan ku terhadapmu selama ini…” Ucap Arga.

“Nggak apa Ga…Aku maklum kok sama semua perlakuan kamu” Ucap Rara.

“Maafkan aku dulu baru aku tenang” Ucap Arga.

“Iya-iya aku maafkan…” Ucap Rara yang disambut oleh tawa mereka berdua.

Tanpa mereka sadari awan putih nan indah yang mereka lihat beberapa saat lalu telah berubah menjadi kelabu menandakan hujan sebentar lagi turun. Melihat hal ini Arga pun mengajak Rara untuk pulang. Arga pun mengantarkan Rara pulang karena saat ke danau Rara menggunakan taksi. Diperjalanan pulang Arga dan Rara terus bercanda dan melepas rindu. Sesampainya dirumah Rara, Arga memutuskan langsung pulang karena sudah mulai lelah dan hari sudah mulai malam. Keesokan harinya di rumah Arga sekaligus studio musiknya, teman-temannya bergembira karena Arga telah memaafkan Rara.

“Ohh…iya…teman-teman aku sudah mengundang Rara serta teman-temannya untuk kesini karena kita akan makan-makan sambil saling mengenal dan aku sudah menyuruh bibi untuk menyiapkan semuanya…sekarang sebaiknya kita ke taman belakang sambil menunggu mereka” Ucap Arga.

“Yeeeiiii…Makan…Lapar nih…” Ucap Bara bersemangat yang disambut gelak tawa teman-temannya.
Sambil menunggu di taman belakang Arga dan teman-temannya  terus bercanda. Sampai ketika terdengar suara bel rumah berbunyi, Arga pun melangkahkan kakinya untuk membukakan pintu dan tersenyum saat melihat yang datang adalah Rara serta teman-temannya. Arga langsung menyuruh mereka masuk.
Biasanya Arga selalu terpesona setiap melihat Rara namun kali ini pesona Rara sedikit terhalangi oleh pesona Sasya yang terlihat manis dan anggun mengenakan atasan pink lembut dan bawahan rok selutut berwarna merah. Sampai masuk kedalam rumah pun Arga yang berjalan dibelakang Sasya terus memandanginya. Rara yang berada di samping Arga mengetahui hal ini dan Rara merasakan sedikit rasa sakit yang menggores hatinya.
Sesampainya di Taman belakang mereka langsung bergabung dengan Marvin, Afandi, Bara dan Radit. Cindy yang merupakan kekasih Radit pun langsung menghampirinya.

“Sayang…kangen deh sehari nggak ketemu…” Ucap Cindy.

“Iya…sayangggg…aku juga kangen” Ucap Radit pula. Disambut sorakan teman-temannya. Suasana pun jadi gembira dan ceria.
Tapi tak begitu dengan perasaan Rara, karena secara diam-diam Rara terus memperhatikan Arga dan Sasya yang beberapa kali saling mencuri pandang. Dia merasa kalau Arga dan Sasya saling menyukai. Dia senang kalau temannya saling menyukai tapi kali ini keadaannya berbeda, saat pria yang sekaligus sahabatnya yang dia cintai menyukai sahabatnya yang lain. Keadaan ini sungguh menyiksa Rara. Rara tahu bahwa ini salahnya karena telah membohongi perasaannya saat ditanya oleh Arga tentang perasaannya kemarin. Rara yang sedang risau terkejut karena Marvin mengagetkannya.

“Ayooo…kok ngelamun…tuch yang lain pada makan” Ucap Marvin. Rupanya teman-temannya telah memulai acara makan-makannya tanpa Rara sadari yang sibuk dengan pikirannya sendiri.

“Ohhh…iya…iya…sorry aku ngelamun tadi” Ucap Rara.

“Ngelamunin apa nich…nanti kesambet lo…kan berabe jadinya” Ucap Marvin.

“hehee…ya sudah aku nggak ngelamun lagi kok…kamu nggak ambil makan???” Tanya Rara.

“Iya ini juga lagi mau ambil makan…bareng yuk…” Jawab Marvin sambil berdiri dan berjalan menuju meja makan.

“Ok…” Ucap Rara menerima ajakan Marvin serta mengikuti langkah Marvin.

Di Meja Makan…
“Yank…coba deh liat Rara dan Marvin cocok yach…” Ucap Cindy.

“Iya yank…kita comblangin yok…” Ucap Radit.

“Ide bagus…” Ujar Cindy sedikit bersemangat mendengar ide kekasihnya.

Arga yang mendengar pembicaraan mereka pun menoleh kearah Rara dan Marvin. Entah kenapa timbul rasa cemburu di hati Arga. Arga bingung dengan perasaannya ini, karena dia merasa mulai menyukai Sasya tapi dia juga merasa kesal saat melihat Rara berdua dengan Marvin.

Ckckck…Arga plin plan euyyyy!!!!!
Gimana ya kelanjutannya…siapa yang dipilih Arga???
Dan Bagaimana dengan perasaan Rara???
Apakah usaha Cindy dan Radit berhasil???
Tunggu di part selanjutnya yaaa…
Sorry kalau ada yang salah atau kurang seru, maklum pemula.
Tinggalkan kritik dan saran yoo  !!!!!!!

0 komentar:

Posting Komentar

Kritik dan Sarannya ya...

Agar kami para ADMIN dapat lebih mengembangkan blog ini....