Davallia Denticulata versi Lisna

LAPORAN PRAKTIKUM
Davallia Denticulata (Paku Tertutup)





Nama             :    Novia  Lisna Asis          
Nim                :    0905015099
Kelas              :    Biologi Sore A
Prodi              :    Pend. Biologi
Mata Kuliah  :    Botani Tingkat Rendah




FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2011

TUMBUHAN PAKU TERTUTUP (Davallia denticulata )

A.    TUJUAN PRAKTIKUM
1.      Agar mahasiswa dapat mengidentifikasi tumbuhan Davallia Denticulata
2.      Agar mahasiswa dapat mengklasifikasikan tumbuhan Davallia Denticulata
B.     DASAR TEORI
Botani tumbuhan rendah merupakan disiplin ilmu yang mengkaji berbagai  jenis tumbuhan berupa tallus, tidak memiliki akar, batang dan daun sejati. Dalam dunia botani tumbuhan rendah dikenal berbagai divisi yang termasuk kedalam tumbuhan rendah antara lain : Schyzophyta(tumbuhan belah), Thallophyta(tumbuhan tahlus),  Bryophyta (tumbuhan lumut),  Pteridophyta(tumbuhan paku).
Pteridophyta merupakan suatu golongan tumbuhan yang  mempunyai daur perkembangan dengan pergiliran keturunan yang beraturan.  Tumbuhan ini juga banyak ditemukan di darat, biasanya juga menempel pada substrat. Fungsi hidup sebagai saprofit atau parasit, ada yang dalam air, tetapi lebih banyak yang hidup didaratan. Sedangkan di dalam laut jarang sekali didapatkan. Kebanyakan jamur yang hidup saprofit dapat dipelihara pada substrat buatan.
Tumbuhan paku (Pteridophyta) adalah divisi dari kingdom Plantae yang anggotanya memiliki akar, batang, dan daun sejati, serta memiliki pembuluh pengangkut. Tumbuhan paku sering disebut juga dengan kormofita berspora karena berkaitan dengan adanya akar, batang, daun sejati, serta bereproduksi aseksual dengan spora. Tumbuhan paku juga disebut sebagai tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta) karena memiliki pembuluh pengangkut.
Tumbuhan nonvaskuler –lumut daun, lumut hati, dan lumut tanduk-dikelompokkan bersama dalam satu divisi tunggal, Bryophtya(Bahasa Yunani  bryon, “lumut”). Bryophyta kebanyakan hidup di darat dan sel-selnya telah mempunyai dinding yang terdiri atas selulosa.
Tumbuhan paku merupakan komponen vegetasi yang lebih menonjol dari pada lumut, walaupun kelompok tersebut jumlah jenisnya jauh lebih besar (sekitar 20.000 jenis). Diduga tumbuhan paku merupakan tumbuhan yang menghuni daratan bumi. Fosilnya dijumpai pada batu-batuan zaman Karbon, yaitu kira-kira 345 juta tahun yang lalu. Tumbuhan paku ada yang hidup di air (hidrofit), hidup di tempat lembab (higrofit), hidup menempel pada tumbuhan lain (epifit), dan ada yang hidup pada sisa-sisa tumbuhan lain atau sampah-sampah (saprofit).
Paku tersebar di seluruh dunia, tetapi terbanyak di daerah tropic lembab. Kebanyakan paku memiliki perawakan yang khas, sehingga tidak mudah keliru dengan macam tumbuhan lain. Sebagian dari kekhasan itu adalah adanya daun muda yang bergelung  yang akan membuka jika dewasa, cirri yang hamper unik ini disebut vernasi bergelung. Ukuran dan bentuk paku sangat bervariasi yang berkisar dari paku pohon yang dapat mencapai tinggi sekitar 5 meter sampai paku mini berlapis tipis yang daunnya hanya selapis sel dan sering tertukar dengan lumut.
Tumbuhan paku dibedakan menjadi empat kelompok yaitu Psilotophyta, Lycophyta, Sphenophyta, dan Pterophyta. Psilotophyta mempunyai dua genera (ex Psilotum sp). Psilotum sp tersebar luas di daerah tropik dan subtropik, mempunyai ranting dikotom, tidak memiliki akar dan daun, pengganti akar berupa rizoma diselubungi rambut-rambut yang dikenal rizoid. Warga tumbuhan paku amat heterogen, baik ditinjau dari segi habitus maupun cara hidupnya, lebih-lebih bila diperhitungkan pula jenis paku yang telah punah. Ada jenis-jenis paku yang sangat kecil dengan daun-daun yang kecil-kecil pula dengan struktur yang masih sangat sederhana, ada pula yang besar dengan daun-daun yang mencapai ukuran panjang sampai 2 m atau lebih dengan struktur yang rumit.Tumbuhan paku purba ada yang mencapai tinggi sampai 30 m dengan garis tengah batang sampai 2 meter. Dari segi cara hidupnya ada jenis-jenis paku yang hidup terestrial (paku tanah), ada paku epifit, dan ada paku air. Dimasa yang silam (jutaan tahun yang lalu), hutan-hutan dibumi kita terutama tersusun atas warga tumbuhan paku yang berupa pohon-pohon yang tinggi besar, dan kita kenal sisa-sisanya sebagai batu bara. Jenis-jenis yang sekarang masih ada sebagian besar bersifat higrofit. Mereka lebih menyukai tempat-tempat yang teduh dengan derajat kelembaban yang tinggi, paling besar  mencapai ukuran tinggi beberapa meter saja, seperti terdapat pada marga Chathea atau Alsophila, yang warganya masih berhabitus pohon dan kita kenal antara lain di Indonesia sebagai paku tiang.
Seperti pada Bryophyta, pada Pteridophyta pun terdapat daur kehidupan yang menunjukkan adanya dua keturunan yang bergiliran. Gametofitnya mempunyai beberapa perbedaan dengan gametofit lumut, walaupun sama-sama terdiri atas sel-sel yang haploid. Gametofit pada tumbuhan paku dinamakan protalium, paling banyak hanya beberapa cm saja, bentuknya menyerupai talus Hepaticae. Umumnya protalium itu berbentuk jantung, berwarna hijau dan  melekat pada substratnya dengan rizoid-rizoid. Padanya terdapat anteridium. Pembuahan hanya dapat berlangsung jika ada air. Baik anteridium maupun arkegonium terdapat pada sisi bawah protalium di antara rizoid-rizoidnya.
Sehabis pembuahan, dari zigot tumbuh keturunan yang diploid, yaitu sporofitnya. Pada tumbuhan paku sporofit ini sama sekali berbeda dengan sporofit lumut. Pada tumbuhan paku biasanya protalium lalu binasa, akan tetapi jika tidak terjadi pembuahan, protalium itu dapat bertahan sampai lama. Sporofit itu lah yang pada Pteridopyita menjadi tumbuhan paku yang tubuhnya telah dapat dibedakan dalam akar, batang dan daun.
Peristiwa pembentukan akar-akar dari batang yang semua tumbuh kesamping itu dinamakan homorizi, sedang pembentukan akar-akar dari batang yang benar-benar dari kutup akar seperti terdapat pada Spermatophyta itu dinamakan alorizi.Batang Pteridophyta bercabang-cabang menggarpu (dikotom). Pada batang Pteridophyta terdapat banyak daun,yang dapat tumbuh terus sampai lama. Akar mempunyai kaliptra.
Dalam akar, batang, dan daun telah terdapat jaringan pengangkut yang tersusun atas bagian floem dan xylem, yang belum terdapat pada tumbuhan lain yang lebih rendah tingkat perkembangannya. Berkas-berkas pengangkut itu umumnya tersusun konsentris amfikribral (xylem ditengah dikelilingi oleh floem), dan dalam batang sering terdapat lebih dari satu berkas pengangkut.
Pada hampir semua Pteridophyta, di sekeliling jaringan sporogen terdapat lapisan sel-sel yang mengandung banyak plasma dan sel-sel tersebut berguna untuk memberi makanan kepada sel-sel sporogen. Sel-sel itu sering kali membentuk lebih dari satu lapisan dan dinamakan tapetum.
Pada kebanyakan tumbuhan paku, sporanya mempunyai sifat-sifat yang sama, dan setelah berkecambah akan menghasilkan suatu protalium yang mempunyai anteridium maupun arkegonium. Jenis-jenis paku yang menghasilkan spora yang berumah satu dan sama besar itu dinamakan paku homospor dan isospor.
Berdasarkan sifat sporanya, Pteridophyta dapat dibedakan dalam yang isospor, yang heterospor, dan yang berbentuk peralihan, tetapi pembagian ini tidak mencerminkan jauh dekatnya hubungan kekerabatan.
Termasuk jenis paku yang umumnya menumpang pada tumbuhan lain. Meskipun demikian tidak berarti tumbuhnya hanya menumpang saja. Paku ini dapat pula tumbuh pada tanah-tanah cadas, karang atau batu-batu. Biasanya banyak dijumpai tumbuh pada batang jenis palem. Tumbuh bersama-sama dengan paku cecerenean, paku sarang burung atau jenis-jenis paku lainnya.
Rimpangnya kuat, berdaging kuat, berdaging dan agak menjalar. Bila tumbuhan ini masih muda, rimpang-rimpangnya ditutupi oleh sisik-sisik yang padat, warnanya coklat terang. Entalnya berjumbai, panjangnya sampai 1m. Bentuk ental tersebut segitiga, menyirip ganda tiga atau empat. Tangkainya bewarna coklat gelap, mengkilat. Helaian daunnya berbentuk segitiga dengan tepi yang berringgit. Daun-daun ini kaku dan kuat. Permukaan daunnya licin mengkilat, sehingga mudah sekali terlihat dengan jelas. Indusia berbentuk hampir menyerupai setengah lingkaran. Panjang dan lebarnya ± 1 mm. Perbanyakan melalui rimpang. Secara seksual spora dapat digunakan untuk memperbanyak diri.
C.     ALAT DAN BAHAN
1.      Alat
a.       Pisau
b.      Kantong Pelastik
c.       Kamera
d.      Toples

2.      Bahan
Davallia Denticulata (Paku tertutup)
D.   Prosedur Kerja
a.      Dicari Species dari Divisi pteridophyta di daerah sekitar Kebun raya samarinda
b.     Didokumentasikan tumbuhan yang telah diamati.
c.    Diidentifikasi masing-masing tumbuhan yang didapat.
d.       Diklasifikkasikan tiap-tiap tumbuhan yang didapat.
e.    Diherbariumkan tumbuhan yang telah di identifikasi.






E.     HASIL PENGAMATAN

Gambar davallia denticulata 

Pembahasan
Pada praktikum kali ini yaitu botani tingkat Rendah dimana ,  mengamati tumbuhan paku-pakuan yaitu salah satunya paku tertutup (Davallia Denticulata), dan dalam pembahasan ini saya akan membahas tentang Morfologi , Habitat, siklus hidup dan Klasifikasi dari Davallia Denticulata.

Morfologi Davallia Denticulata
Davallia merupakan salah satu genus dari 40 jenis pakis. Dallavia merupakan tumbuhan epifit. bila dilihat secara langsung, maka tumbuhan ini mempunyai cirri-ciri antara lain rimpangnya kuat,dan ketika masih muda tertutupi oleh sisik, serta daunnya berbentuk segitiga dan kaku, tepinya bergerigi, dan permukaanya mengkilat sehingga mudah dilihat. Daunnya berwarna hijau muda sampai hijau tua.  daun menyirip ganda dua atau lebih dengan urat-urat yang bebas. Rimpang merayap dengan ruaas-ruas yang panjang, bersisik rapat. Sisik berwarna pirang.
Davallia biasanya terdapat pada daerah palaetropis, memiliki sorus yang  bulat atau memanjang, dimana sorus ini  terletakt pada sisi bawah duan, atau disepanjang tepi daun, dan terpisah-pisah. Indisium dari Davallia denticulate ini terdapat pada pangkal dan kanan kiri spesies ini. Dimana indusium  berlekatan pada permukaan daun  sehingga bentuknya kurang lebih seperti piala dan terbuka pada arah ketepi daun. Memiliki  daun menyirip ganda dua atau lebih dengan urat-urat yang bebas. Rimpangnya merayap dan memperlihatkan batang yang nyata. Spesiens ini merupakan epifit dan termasuk paku tanah yang isospor
Sporangium  pada sisi bawah daun, mempunyai dinding yang tebal tidak mempunyai cincin atau annulus membuka dengan satu celah atau liang, dalam satu sorus sporangium sering berlekatan.
Davallia denticulate  mempunyai cirri rimpang yang panjang-merayap, berdiameter sekitar 5 mm. seluruh bagian rimpangnya bersisik padat; sisik berbentuk bulat telur dan  mengalami penyempitan menuju ujung, ekor paten,pada bagian dasar mempunyai panjang dan lebar sekitar 1,5 mm. pada bagian belakang,mempunyai bentuk lurus dengan ukuran 0,2 sampai 5 mm dan berwarna coklat hingga coklat tua. Sisik berada di pinggir. Stipe berwarna coklat, tereta, sampai dengan 40 cm, gundul. Lamina subtriangular, secara bertahap mengalami penyempitan menuju puncak acuminate. Sorinya kecil, bearda di bagian pinggir. Indusial berbentuk cangkir dengan ukuran 0,4 mm sampai 0,7 mm.  Pada davallia ini mempunyai batang yang berupa rimpang  dan berwarna coklat kehitaman. Tumbuhan ini termasuk epifit dan merupakan paku tanah yang isospor. Katika masih muda rimpangnya ini tertutupi oleh sisik-sisik yang padat sehingga warnanya coklat terang.
Selain batang dan daun, yang dapat dilihat secara nyata yaitu, tumbuhan ini mempunytai entalpi. Entalpi berbentuk panjang dan berjumbai serta menyirip. Pada tangkai entalpi ini berwarna coklat gelap dan mengkilap. Davallia mempunyai akar berupa akar serabut.
            Habitat Davallia denticulata
Davallia Termasuk jenis paku yang umumnya menumpang pada tumbuhan lain. Meskipun demikian tidak berarti tumbuhnya hanya menumpang saja. Paku ini dapat pula tumbuh pada tanah-tanah cadas, karang atau batu-batu. Biasanya banyak dijumpai tumbuh pada batang jenis palem. Tumbuh bersama-sama dengan paku cecerenean, paku sarang burung atau jenis-jenis paku lainnya. Tumbuhan paku merupakan tumbuhan fotoautotrof. Tumbuhan paku ada yang hidup mengapung di air ( misalnya Azolla pinnata dan Marsilea crenata). Namun, pada umumnya tumbuhan paku adalah tumbuhan terestrial (tumbuhan darat).

Siklus Hidup Davallia denticulata
Tumbuhan paku terdiri dari dua generasi, yaitu generasi sporofit dan generasi gametofit. Generasi sporofit dan generasi gametofit ini tumbuh bergantian dalam siklus tumbuahan paku. Generasi sporofit adalah tumbuhan yang menghasilkan spora sedangkan generasi gametofit adalah tumbuhan yang menghasilkan sel gamet (sel kelamin). Pada tumbuhan paku, sporofit berukuran lebih besar dan generasi hidupnya lebih lama dibandingkan generasi gametofit. Oleh karena itu, generasi sporofit tumbuhan paku disebut generasi dominan. Generasi sporofit inilah yang umumnya kita lihat sebagai tumbuhan paku
Davallia merupakan bentuk fase sporofit karena menghasilkan spora. Bentuk generasi fase gametofit dinamakan protalus (prothallus) atau protalium (prothallium), yang berwujud tumbuhan kecil berupa lembaran berwarna hijau, mirip lumut hati, tidak berakar (tetapi memiliki rizoid sebagai penggantinya), tidak berbatang, tidak berdaun. Prothallium tumbuh dari spora yang jatuh di tempat yang lembab. Dari prothallium berkembang anteridium (antheridium, organ penghasil spermatozoid atau sel kelamin jantan) dan arkegonium (archegonium, organ penghasil ovum atau sel telur). Pembuahan mutlak memerlukan bantuan air sebagai media spermatozoid berpindah menuju archegonium. Ovum yang terbuahi berkembang menjadi zigot, yang pada gilirannya tumbuh menjadi tumbuhan baru.

Berikut klasifikasi paku tertutup (davallia denticulata)
Klasifikasi
Regnum  : Plantae                      
Divisi    : Pteridophyta               
Classis  : Filicinae                    
Ordo     : Marattiales
Family  : Polipodiaceae
Genus   : Davallia
Spesies  : Davallia denticulata

F.      KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa :
1.      Davallia memiliki sorus bulat atau memanjang, terdapat pada sisi bawah duan, daun menyirip ganda dua atau lebih dengan urat-uerat yang bebas. Rimpang merayap dengan ruas-ruas yang panjang bersisik rapat dan sisiknya berwarna pirang, dan memperlihatkan batang yang nyata.
2.      Habitatnya melekat pada batang pohon, tanah dan bebatuan dengan pigmen warna hijau(klorofil). Spesies ini berasal dari divisi pteridophyta dan berasal dari kelas filicinae.
3.      Dan davallia juga mempunyai dua generasi yaitu sporofit dan gametofit, dimana dalam fase sporofit menghasilkan spora dan fase gametofit menghasilkan sel gamet (sel kelamin).
DAFTAR PUSTAKA
Tjitrosoepomo gembong.1989.Taksonomi Tumbuhan.Gajah Mada University Press.yogyakarta.
http://luckymbem.blogspot.com/2011/04/davallia.html
http://sudhevich.blog.friendster.com/2008/07/tumbuhan-paku/
http://marmoet-128.blogspot.com/2009/03/tumbuhan-paku_15.html#comment-form

0 komentar:

Posting Komentar

Kritik dan Sarannya ya...

Agar kami para ADMIN dapat lebih mengembangkan blog ini....