Ku Hanya Ingin yang Terbaik Part 2

Lanjuuuttttttttt

Sasya berucap “hmmm…gimana yach…aku mau ke….”

“ayolah Sasya…Rara…please” Potong Cindy dan terus coba memohon pada mereka berdua.

“Yaudah lah Sya mau aja…kasihan tuh Cindy…mukanya udah kayak ayam nolak dipotong” Ucap Rara 
sambil menggoda Cindy. Mendengar hal itu Cindy memanyunkan bibirnya tapi senang karena Rara mau menemaninya.

“Oke…tapi jangan lama ya…” Akhirnya Sasya menyetujuinya. “Ngomong-ngomong pacar kamu dimana???” Tanya Sasya.

“Dia lagi di studio band…nggak jauh dari sini kok…”Jawab Cindy.

“hehh….sejak kapan pacar kamu ngeband…bukannya dia paling anti ya sama anak-anak band gitu…” Ucap Rara.

“hehe…aku lupa ngasih tahu kalian…aku sudah putus sama Andi dan sekarang aku pacaran sama Radit….dia anak band…aku kenal dia pas kita kelulusan…aku senang banget kalau dia sudah pegang drum…duh kereeeennn bangettt….” Jelas Cindy panjang lebar.

Rara dan Sasya hanya dapat terbengong-bengong mendengarkan penjelasan Cindy. “Santai aja buuu…nanti aja lanjut penjelasannya…sekarang kita jalan…”Ucap Sasya. Dengan diikuti Rara dan Cindy, mereka menuju parkir dan langsung pergi dengan mobil Sasya.

Sepanjang perjalanan  Cindy tak henti-hentinya menjelaskan tentang pacar barunya dan bandnya. “Nama band Radit itu FM band, anggotanya Arga,  Marvin, Bara, Afandi dan Radit sendiri”Jelas Cindy dengan bersemangat. “Terus mereka ini anaknya baik-baik loh, ramah, lucu…pokoknya nyenengin deh…”Lanjut Cindy. “ooo…iya…Arga, Marvin, Bara dan Afandi itu jomblo loh…kalian kan jomblo juga tuh…pasti cocok sama mereka…apalagi kamu Ra…yang sudah lama menjomblo…Dari lulus SMA kan kamu nggak pacaran lagi…Pilih aja salah satu dari mereka..” lanjut Cindy Lagi. Aku hanya dapat saling pandang dengan  Sasya mendengar ocehan si burung beo ini.

Setelah 20 menit perjalanan yang tak pernah sepi kami pun sampai di sebuah studio band. Tapi Tempat ini tidak seperti studio band biasa tempat ini lebih terlihat seperti rumah dan tempat ini terlihat nyaman dan sejuk karena di depan studio ini banyak pohon-pohon rindang, bunga-bunga yang indah serta rumput hijau yang menghiasi tamannya. Tapi dari semua pemandangan disini ada yang menarik perhatian Rara yaitu bunga mawar. Rara memang menyukai bunga mawar malah sangat menyukainya.

“Cindy…Kok di sini banyak bunga mawar ???” Tanya Rara.

“Oh…itu karena si Arga yang punya Studio ini yang sebenarnya rumah dia suka aja sama bunga mawar…kata radit sih mawar itu mengingatkan Arga sama sahabat kecilnya” Jawab Cindy.

“Ohh…Arga yaa…”Ucap Rara.

“Kenapa Ra ???” Tanya Sasya.

“hehh…enggak Cuma ngingetin sahabat aku yang namanya sama terus sahabat ku itu juga sering ngasih aku mawar” Jawab Rara.

“Ohh…ya…sudah kita masuk yuk…” Ajak Cindy. Rara dan Sasya pun mengikuti langkah Cindy.

Saat di dalam rumah tak terdengar satu alat musik pun, maupun orang yang sedang bernyanyi. Melihat kebingungan Rara, Cindy menjelaskan kalau mereka sedang istirahat. Mereka terus menuju tangga, ternyata ruang latihannya di tingkat dua. Setelah sampai di tingkat dua rumah itu mereka langsung menuju sebuah ruangan yang didalamnya banyak terdapat alat-alat musik serta ada empat orang cowok yang sedang berbincang-bincang dan bercanda.

“Sayang…” Panggil Cindy pada Radit.

“Sayang…kok lama baru sampai sini ???” Tanya Radit.

“Iya nich…gombal mereka berdua supaya mau kesini susah banget…terus jalanan macet banget yank…”Ucap Cindy menjelaskan keterlambatannya. “Oo…iya…temen-temen kenalin nih sahabat-sahabat aku Rara dan Sasya” Ucap Cindy memperkenalkan Rara dan Sasya. “Ra…Sya…Ini Radit pacar aku…ini Bara , Marvin dan Afandi…” Lanjut Cindy memperkenalkan mereka tapi Cindy bingung karena tidak ada Arga di situ. “Arga Mana…” Tanya Cindy pada yang lain.

“Ohh…Arga lagi ngambil makanan kecil buat kalian…” Jelas Bara.

“Ohh…”Kata Cindy.

Tak lama setelah itu ada seseorang yang masuk kedalam ruangan itu.

“Arga…repot-repot banget sih” Ucap Cindy yang melihat tangan Arga yang penuh dengan membawa makanan kecil.

“enggak kok…kan cuma makanan kecil…” Ucap Arga

Bersamaan dengan jawaban Arga saat itu HP Rara berdering tanda ada sms tapi saat mengambil HP dari tas, tangan Rara kesenggol mic stand sehingga HP dan mic stand itu terjatuh. Marvin yang melihat hal itu membantu Rara mengangkat mic stand itu dan mengambilkan HP Rara.

“Makasih” Ucap Rara.

“Sama-sama” Jawab Marvin.

Tanpa memperdulikan Rara, Cindy memperkenalkan Arga pada Sasya “Ga, kenalin sahabat ku Sasya…”

“Arga” Ucap Arga sambil menjabat tangan Sasya

“Sasya” sedikit tersipu karena sepertinya  Sasya menyukai Arga.

“Ra…nih kenalin Arga…” Ucap Cindy “Ra…kenalin nich Arga” Ucap Cindy sekali lagi yang melihat Rara yang sibuk dengan HP, mic stand dan asyik mengobrol Marvin.

“Iya…” Kata Rara Sambil membalikkan badannya yang sedari tadi membelakangi Cindy, Sasya dan Arga.

“Rara” Ucap Arga.

“Arga” Ucap Rara bersamaan dengan Arga.

“Ngapain kamu di sini …” Ucap Arga sedikit membentak.

“Aku…Ga…Aku bisa jelasin semuanya…Please dengerin aku dulu…” Ucap Rara sambil memegang lengan Arga.

“Apa…Penjelasan…Sudah nggak ada gunanya…Sudah empat tahun berlalu Ra” Bentak Arga sambil melepas tangan Rara dan mendorongnya. Rara pun jatuh tersungkur di lantai.

Stop…Stop…

Weewww…ada apa yah yang terjadi antara Arga dan Rara ???

Bagaimana nasib Rara ??? Apakah Arga mau mendengarkannya ???

Baca di part selanjutnya…

Sorry kalau ada yang salah atau kurang seru, maklum pemula.

Tinggalkan kritik dan saran ya !!!!!!!


By Turah Sugiarti

1 komentar:

Unknown

Oke...
terima kasih atas kunjungannya...

Posting Komentar

Kritik dan Sarannya ya...

Agar kami para ADMIN dapat lebih mengembangkan blog ini....