Semakin
di lanjutkan nie cerita semakin tak lupa pula aku mengingatkan untuk membaca
cerita part sebelumnya…
Acara
pesta kecil di rumah Arga pun usai. Teman-teman Arga dan Rara beserta
teman-temannya pun memutuskan untuk pulang.
“Ga
kita semua pulang dulu yach…” Ucap Afandi mewakili teman-temanya.
“Ok
sipp…besok jangan telat ya latihannya…” Ucap Arga.
“Sipp
boss…” Sahut Bara.
“Hahaha…oh
iya Ra…Kamu aku yang anter yach…sekalian aku mau ketemu ortu kamu…sudah lama
nggak main-main kesana…” Ucap Arga.
“Heehh…ok
dech…” Sahut Rara.
“Cieeehhhh…main-main
atau cari info…iya nggak Sya
” Celetuk Bara yang sedari tadi menyadari gelagat
Arga terhadap Sasya. Semuanya tertawa mendengar ucapan Bara, kecuali Rara, Bara
dan Sasya.
“ehhh…”
Jawab Sasya sedikit bingung untuk menjawabnya dan hanya dapat tersenyum.
“Yeee….Cuma
main-main aja kok…” Ucap Arga.
“Percaya
deh…percaya” Ucap Radit sambil senyum menggoda pada Arga dengan tujuan mengejek
Arga.
“Sudah
sana pada pulang…nanti macet lo…” Sanggah Arga yamg merasa keadaan mulai tak
menguntungkan dirinya.
“Ciaaahhh….ngusir
nichhhh” Ejek Marvin.
“Sekali
lagi…ngejek..aku lempar sandal kalian…” Ancam Arga sambil melepas sandal dari
kakinya yang membuat teman-temannya terbirit-birit lari masuk kedalam mobil.
Tapi saat masuk kedalam mobil Bara terus saja mengejek Arga. Sehingga Arga
memutuskan untuk benar-benar melempar sendalnya. Langsung saja mobil yang ada
dihadapan Arga melesat dengan cepat.
Melihat
ini semua Rara hanya tersenyum. Arga pun melihat senyum itu dan bertanya “
Kenapa senyum-senyum…mau ngejek juga”.
“Nggak
kok…lucu aja liat tingkah kalian…Aapalagi Bara” Ucap Rara.
“Bara???”
Tanya Arga yang mulai kembali merasa cemburu.
“Iyaa…Bara…kayaknya
dia paling gokil dan selalu bikin suasana ceria ya???” Jawab Rara sekaligus
bertanya kembali.
“Kok
tau…” Tanya Arga lagi.
“Iya…habis
dia yang paling semangat ngejekin kamu dan nggak bisa diam” Jawab Rara.
“Iya
sich anaknya emang gitu…Ehhh…ya udah dech dari pada bicarain Arga mending aku
antar kamu pulang sekarang” Ucap Arga.
“Ok
dech,,,” Ucap Rara pula.
Di
perjalan menuju ke rumah Rara ternyata tebakan Arga tidak meleset. Arga
langsung bertanya-tanya tentang Sasya.
“Ra…Sasya
itu orangnya gimana sich…” Tanya Arga.
“Hehhh…Sasya…tuch
kan bener kata Arga mau cari info tentang Sasya…” Ucap Rara mengejek Arga dan
berusah menutupi rasa cemburu nya.
“Ssstttt…tapi
nanti jangan cerita ke yang lain yach…” Ucap Arga yang merasa malu.
“Hahaha…Iya…iya…tapi
serius…kamu benar-benar suka sama Sasya???” Tanya Rara.
“Hmmm…gimana
yach…suka sich tapi aku masih bingung…” Jawab Arga.
“Loch…bingung
kenapa…” Tanya Rara lagi.
“Yach
aku takut aja bakalan nyakitin perasaan kamu lagi…” Jawab Arga yang membuat
Rara terdiam sesaat.
“Ga…aku
kan sudah bilang kalau rasa itu sudah nggak ada…walaupun masih ada sedikit aku
nggak akan melakukan kesalahan bodoh seperti dulu lagi Ga” Ucap Rara.
“Iya
aku ngerti…tapi hati ku sendiri masih bingung Ra…” Ucap Arga.
“Ya
sudah…kamu nggak usah merisaukan hal yang lainnya yach…kamu dalami aja dulu
perasaan kamu…kamu yakinkan hatimu…Dan masalah seperti apa Sasya tenang aja,
dia super duper baik kok…She is my best friend…” Ucap Rara.
“Makasih
ya Ra…” Ucap Arga.
“Ok
sip…ehh sudah nyampe…nggak kerasa yach…kamu sich ngajak ngobrol terus” Ucap
Rara.
“kamu
nya aja yang nggak nyadar…aku mah nyadar…” Ucap Arga sedikit tersenyum.
“Yaiyalah
kamu sadar…kalau kamu nggak nyadar kan bisa berabe kita di jalan” Ucap Rara.
Rara
dan Arga pun masuk kedalam rumah Rara yang langsung disambut gembira Ibu dan Ayah
Rara.
“Arga…lama
nggak main kesini…” Ucap Ayah Rara.
“Iya
nich om setelah lulus SMA sibuk dengan urusan kuliah jadi nggak sempat main
kesini…” Ucap Arga sambil mencium tangan kedua orangtua Rara.
“Duduk
dulu Ga…sambil nunggu Rara ngambil minuman…” Ucap Ibu Rara.
“Iya
Tante…Ra nggak usah Repot-repot cukup jus alpukat nya satu…” Ucap Arga yang di
sambut tawa Ibu dan Ayah Rara.
“Iya
bawel…” Ucap Rara yang telah melangkah menuju dapur.
“Nggak
berubah ya Yah mereka…” Ucap Ibu Rara.
“Iya
Bu…” Ucap Ayah Rara pula.Arga hanya tersenyum mendengarnya.
Siang
itu Arga dan Rara lewati dengan mengobrol bersama Orangtua Rara. Hingga tak
terasa hari pun sudah sore dan Arga pamit untuk pulang.
1
Bulan Kemudian…
Rara
yang lagi suntuk karena setiap hari harus melihat Arga yang semakin dekat
dengan Sasya pun memutuskan untuk pergi ke danau kenangan antara dia dan Arga.
Seampainya disana Rara mendengar suara Pria dan Wanita sedang bersenda gurau
dekat pohon yang biasa dia dan Arga berada. Awalnya Rara memutuskan untuk mencari
tempat lain tapi saat akan melangkahkan kakinya meni nggalkan tempat itu Rara
mendengar suara yang sangat dia kenal yaitu suara Arga.
“Sya…Aku
cinta sama kamu…mau nggak kamu jadi pacar aku” Tanya Arga pada Sasya sambil
berlutut dan memegang kedua tangan Sasya.
“Ehhhmmm…aku…aku
mau kok Ga jadi pacar kamu” Jawab Sasya dengan gugup, Sasya merasa sangat
bahagia saat ini.
“Makasih
Sya…” Ucap Arga sambil mencium tangan Sasya lalu berdiri dan memeluk Sasya.
Yang tanpa disadari Arga tak jauh dari tempatnya berada, ada sepasang mata yang
memperhatikan mereka dan tampak tetes air mata keluar dari mata tersebut.
Arga
dan Sasya yang kini resmi pacaran memutuskan untuk pulang karena Arga ada janji
latihan band dengan teman-temannya. Seharusnya Rara pun kesana karena mereka
memang sudah janjian akan membahas perencanaan liburan bersama di rumah Arga.
Tapi
kini setelah kepergian Arga dan Sasya, Rara terduduk lemas sambil meneteskan
air mata dan tak berdaya di samping batu besar yang menjadi tempat
persembunyiannya tadi. Rara berusaha berdiri namun dia tak sanggup karena
kakinya masih terasa lemas, tangisnya pun semakin jadi. Kini Rara hanya dapat
memandang ke arah danau dengan perasaan yang kian kacau.
Setelah
merasa sedikit tenang Rara mencoba berdiri kembali dan ia kini dia berhasil.
Setelah itu Rara memutuskan untuk pulang kerumah. Saat perjalanan pulang Rara
di telpon Cindy.
“Ra…kamu
dimana…kita kan mau membahas liburan…Ohh iya ada berita gembira Sasya dan Arga
jadian loh…” Ucap Cindy.
“Ohhh…yaa…aku
ikut seneng dech…akhir nya mereka jadian juga…Hmmm…Soal kerumah Arga aku
usahain yach…soalnya aku lagi nggak enak badan…” Ucap Rara menutupi
kesedihannya.
“Ohhh
ya udah deh…nanti aku sampein ke mereka…sudah dulu ya Ra…nanti aku telpon lagi
soal hasilnya…dahhh” Ucap Cindy
“Ok…dahhh”
Ucap Rara
Rara
memutuskan untuk tidak kerumah Arga, karena dia merasa belum siap dengan apa
yang harus di lihatnya lagi di rumah Arga. Rara langsung mandi untuk
me-refreskan badan dan mencoba menenangkan diri dengan berendam dengan aroma
therapy. Selesai mandi Rara langsung tidur karena merasa lelah.
Kasian
yach Rara sampe ketiduran gitu….hehehehe
Wachhh
mereka mau liburan,,,,,,kemana yachh??? Asyiikk tuch…
Tapi
gimana dengan Rara…
Tunggu
di part selanjutnya yaaa…
Sorry
kalau ada yang salah atau kurang seru, maklum pemula.
Tinggalkan kritik dan
saran yoo !!!!!!!
0 komentar:
Posting Komentar
Kritik dan Sarannya ya...
Agar kami para ADMIN dapat lebih mengembangkan blog ini....