LAPORAN BOTANI TINGKAT TINGGI
LAI atau DURIAN KUTAI (Durio kutejensis)
Disusun
Oleh :
Nama : Turah Sugiarti
Nim : 0905015112
Prodi/Kelas : Pend. Biologi / Sore A
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2012
A. Tujuan
1. Agar
mahasiswa dapat mengetahui struktur tubuh Lai (Durio kutejensis)
2. Agar
mahasiswa dapat mengetahui habitat Lai (Durio
kutejensis)
3. Agar
mahasiswa dapat mengetahui perkembangbiakkan Lai (Durio kutejensis)
4. Agar
mahasiswa dapat mengetahui manfaat Lai (Durio kutejensis)
5. Agar
mahasiswa dapat mengetahui klasifikasi Lai (Durio
kutejensis)
B. Dasar
teori
Contoh Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)
1. makroskopis
dengan ketinggian bervariasi
2. bentuk
tubuhnya bervariasi
3. cara
hidup fotoautotrof
4. habitatnya
kebanyakan di darat tapi ada juga yang mengapung di air (teratai)
5. mempunyai
pembuluh floem dan xylem
6. reproduksi
melalui penyerbukan (polinasi) dan pembuahan (fertilisasi).
(Materi-pelajaran.blogspot.com,
2008)
Organ utama pada
tumbuhan tingkat tinggi terdiriri dari;
1. Radix
(akar)
Akar merupakan bagian tumbuhan yang sangat
penting karena akar berfungsi untuk memperkuat berdirinya tubuh tumbuhan,
menyerap air dan unsur hara tumbuhan dari dalam tanah, mengangkut air danunsur
hara ke bagian tumbuhan yang memerlukan, sebagai tempat penimbunan zat makanan
cadangandan sebagai alat reproduksi vegetatif. Akar tumbuhan biasanya terdapat
di dalam tanah, dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air
(hidrotrop). Ujung akar berbentuk runcing sehingga mudah menembus tanah secara
mekanik maupun kimiawi,selain itu pertumbuhan ujung akar lebih lambat dibandingkan
dengan batang. Bila pada akar muda di lakukan potongan melintang maka bagian
akar yang nampak dari luar ke dalam; epidermis, korteks,endodermis dan silinder
pusat/stele
2.
Caulis (batang)
Batang adalah organ pokok pada golongan
tumbuhan cormophyta, disamping akar dan daun. Fungsiutama dari batang adalah
sebagai sistem percabangan yang mendukung perluasan bidang fotosintesis
sertamerupakan transportasi utama dari air, usur hara, dan bahan organik
sebagai fotosintat. Batang tumbuhanmemiliki bagian buku (node) dan ruas (internode).
Pertumbuhannya menuju cahaya (fototropi) danmatahari (heliotropi), pada ujung
batang selalu mengalami pertumbuhan (pertumbuhan tidak terbatas),mengadakan
percabangan dari pertumbuhan dan perkembangan kuncup samping (lateral), dan
padaumumnya batang tidak berwaarna hijau, batang juga merupakan jalan
pengangkutan air dan unsur haradari dalam tanah ke daun (xilem) dan dari daun
ke bagian tumbuhan yang lain (floem). Kadang kala batang juga menjadi
tempat penimbunan zat makanan cadangan
3.
Folium (Daun)
Daun termasuk organ
pokok pada tumbuhan. Pada umumnya berbentuk pipih bilateral, berwarna hijau,dan
merupakan tempat utama terjadinya proses fotosintesis. Berkaiatan dengan itu,
daun memliki struktur mulut daun yang berguna untuk pertukaran gas CO2, O2
dan uap air dari daun ke alam sekitar dansebaliknya. Daun dapat di bedakan
menjadi beberapa bagian, yakni pangkal daun, tangkai daun, pelepahatau upih
daun dan helaian daun. Bentuk, struktur, dan ukuran daun pada tumbuhan
berbeda-beda, hal inidapat di gunakan sebagai dasar klasifikasi pada tumbuhan.
Daun tersusun atas tiga tipe jaringan, yakni jaringan epidermis, jaringan
mesofil dan jaringan pembuluh. Potongan daun dilihat dari sampingFungsi utama
daun adalah sebagai penangkap energi dari cahaya matahari melalui fotosintesis.
Daun merupakan organ terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya
karena tumbuhan adalahorganisme autotrof obligat, ia harus memasok kebutuhan
energinya sendiri melalui konversi energicahaya menjadi energi kimia.
(Scribd.com)
Organ Reproduktiva (alat pembiakan)
tumbuhan terdiri atas ;
1. Flos
(Bunga)
Bunga merupakan
alat generatif (seksual). Berdasarkan posisinya, bunga terdpat di ujung batang
ataucabang serta di ketiak daun. Pada bagian bunga ada yang bersifat steril dan
fertil. Bagian steril berupa tangkai, dasar bunga ( receptcle) , daun pelindung
( brachtea) , dan perhisan bunga ( perianthium)yangterdiri dari daun
kelopak ( saapla ) dan daun mahkota ( petala). Bagian yang fertil
terdiri dari mikrosporofil sebagai benang sari ( stamen) dan
makrosporofil/megasporofil atau daun buah sebagai penyusun
putik ( pistilum)
2. Fructus
(Buah)
Setelah terjadi pristiwa persarian
(polinasi) dan pembuahan (fertilisasi) maka bakal buah berkembang menjadi buah.
Secara normal perkembangan buah terjadi setelah pembuahan. Bakal buah meluas
ke plasenta dan ovarium. Bertambahnya ukuran buah disebabkan oleh adanya 2
proses, yaitu pembelahan sel(yang diawali oleh membesarnya sel sebelum
pembelahan mitosis) dan pembesaran sel selanjutnya.Periode tingkat perkembangan
buah berbeda-beda dan diikuti pula oleh pertumbuhan komponen buahseperti
prikarpium, kulit biji, endosperm, dan embrio. Faktor yang mempengaruhi
perkembangan buah adalah faktor dalam dan luar. Salah satu faktor dalam adalah
perkembangan biji dan hormon
3. Semen
(Biji)
Setelah
pembuahan,bakal biji akan berkembang menjadi biji. Integumen berkembang menjadi
kulit biji atau testa, sel telur yang dibuahi (zigot)berkembang menjadi embrio,
dan sel endosperm primer akan membelah-belah secara mitosis menghasilkan
endosperm. Bentuk, ukuran, dan struktur biji yang bervariasi ditentukan
oleh perkembangan jaringan-jaringan penyusun bakal biji setelah
pembuahan.Variasi morfologi biji, seperti warna kulit biji, struktur permukaan
kulit biji, dan ukuran kulit biji berhubungan dengan perkembangan jaringan
penyusun bakal biji, yaitu integumen.
(Scribd.com)
Tumbuhan biji dibedakan menjadi dua
golongan yaitu tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji
tertutup (Angiospermae).
Gymnospermae
(tumbuhan berbiji terbuka) Ciri-ciri gymnospermae tidak mempunyai bunga sejati,
tidak ada mahkota bunganya. Bakal biji terdapat di luar permukaan dan tidak
dilindungi oleh daun buah, merupakan tumbuhan heterospora yaitu menghasilkan
dua jenis spora berlainan, megaspora membentuk gamet betina, sedangkan
mikrospora menghasilkan serbuk sari, struktus reproduksi terbentuk di dalam
strobilus. Dalam reproduksi terjadi pembuahan tunggal.
Gymnospermae
dibagi dalam empat kelompok yaitu pinophyta, cycadophyta, ginkgophyta dan
gnetophyta. Pinophyta dikenal sebagai konifer, menghasilkan resin/getah,
monoesis, daun berbentuk jarum, contohnya Pinus
sp. Cycadophyta hidup di daerah tropis dan subtropis, diesis, contohnya Cycas revoluta, Cycas rumphii, Encephalartos
transvenosus. Ginkgophyta hanya mempunyai satu spesies di dunia ini yaitu Ginkgo biloba, diesis, biji tidak di
dalam rujung benar-benar terbuka ke udara bebas. Gnetophyta berbeda dengan
kelompok lainnya karena memiliki pembuluh kayu untuk mengatur air pada bagian
xilemnya. Contohnya Gnetum gnemon, Epherda dan Welwitschia. Manfaat gymnospermae yaitu untuk industri kertas dan
korek api (Pinus dan Agathis), untuk obat-obatan (Pinus, Ephedra, Juniperus),
untuk makanan (Gnetum gnemon), tanaman
hias (Thuja, Cupressus, Araucaria).
Angiospermae
(tumbuhan berbiji tertutup) Ciri-ciri Angiospermae memiliki bakal biji atau
biji yang tertutup oleh daun buah, mempunyai bunga sejati, umumnya tumbuhan
berupa pohon, perdu, semak, liana dan herba. Dalam reproduksi terjadi pembuahan
ganda. Angiospermae dibedakan menjadi dua yaitu Monocotyledoneae (berkeping
satu) dan Dicotyledoneae (berkeping dua).
1.
Monocotyledoneae
Mempunyai biji berkeping satu, berakar serabut, batangnya dari pangkal sampai ujung hampir sama besarnya. Umumnya tidak bercabang. Akar dan batang tidak berkambium. Contohnya: Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung), Musa paradisiaca (pisang), Cocos nucifera (kelapa).
Mempunyai biji berkeping satu, berakar serabut, batangnya dari pangkal sampai ujung hampir sama besarnya. Umumnya tidak bercabang. Akar dan batang tidak berkambium. Contohnya: Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung), Musa paradisiaca (pisang), Cocos nucifera (kelapa).
Jagung (Zea
mays)
2. Dicotyledoneae
Mempunyai biji jumlah kepingnya dua, berakar tunggang, batang dari pangkal
besar makin ke atas makin kecil. Batang bercabang, akar dan batang berkambium.
Contohnya: Casia siamea (johar), Arachis hypogea (kacang tanah), Psidium guajava (jambu biji), Ficus elastica (karet).
Jambu
Biji (Psidium
guajava)
(Sarjanaku.com,
2010)
C. Alat
dan bahan
1. Alat
a. Alat
Tulis
b. Kamera
2. Bahan
a. Lai
atau Durian Kutai (Durio kutejensis)
D. Prosedur
kerja
1. Dicari
yang merupakan tumbuhan tingkat tinggi didaerah bukit bangkirai.
2. Diamati
apakah tumbuhan tersebut merupakan tumbuhan tingkat tinggi.
3. Diambil
foto dari tumbuhan tersebut.
4. Kemudian
dilakukan identifikasi tumbuhan tersebut.
E. Hasil
pengamatan
Lai atau Durian Kutai (Durio Kutejensis)
Daun Lai
Bunga Lai
Buah Lai
F. Pembahasan
Dari hasil praktikum dapat kita
identifikasi tumbuhan Durio kutejensis setelah
dicari dan diamati yang merupakan tumbuhan tingkat tinggi, diambil foto dan
diidentifikasi sesuai dengan tujuan dari praktikum ini yaitu untuk menjelaskan
struktur tubuh, menjelaskan habitat, menjelaskan perkembangbiakan, menjelaskan
manfaat dan menuliskan klasifikasi dari Durio
kutejensis.
Struktur Durio kutejensis ini, Pohon berukuran sedang dengan tinggi mencapai
24 sampai 40 m. Daun
tunggal yang duduknya tersebar dengan daun penumpu, ukurannya lebih lebar bila
di bandingkan dengan durian. Bunga berukuran besar dibandingkan genus Durio
lainnya dengan warna merah mencolok. Buahnya berduri besar dan agak jarang,
warna buah hijau muda agak kekuningan, bentuknya bulat, lonjong atau bulat
lonjong. Biji
lonjong, coklat mengkilap, terbungkus oleh daging buah (arilus) yang berwarna
kuning atau jingga, agak kering, manis dan berbau enak. Aroma buah hampir tidak ada selain
itu bila dimakan tidak menimbulkan efek panas seperti yang terjadi bila memakan
durian.
Tanah yang cocok
pertumbuhan lai adalah tanah lempung berpasir yang gembur dan banyak mengandung
unsur hara. Suhu berkisar antara 27-32o C dan kelembapan 75-80%. Habitat
asli pohon ini adalah hutan lereng berbukit di pedalaman Kalimantan bagian
tengah. Pohon ini merupakan pohon penyusun lapisan tajuk tengah, yang tumbuh di
kelindungan atap tajuk (kanopi) hutan. Buah ini ditanam di berbagai wilayah
Kalimantan.
Perkembangbiakkan Durio kutejensis ini didahului melalui proses penyerbukan melalui
bantuan angin (anemogami) dan kelelawar (kiropterogami) yang membawa serbuk
sari ke kepala putik pada malam hari. Serbuk sari yang jatuh di kepala putik
terdiri atas satu sel dengan dua dinding pembungkus, yaitu: eksin (selaput
luar) dan intin (selaput dalam). Eksin pecah, kemudian intin tumbuh memanjang
membuat buluh serbuk sari. Buluh serbuk sari ini akan tumbuh menuju ke ruang
bakal biji. Bersamaan dengan ini inti sel serbuk sari membelah menjadi 2, yang
besar didepan adalah inti vegetatif sebagai penunjuk jalan, dan yang
kecil di belakang adalah inti generatif. Inti generatif membelah lagi menjadi
dua inti generatif atau spermatozoid, yaitu inti generatif
1 dan inti generatif 2. Bersamaan dengan perkembangan serbuk sari
dalam buluh serbuk sari, di dalam ruang bakal biji sel induk megaspore (megasporosit
/ makrosporosit) membelah secara meiosis menjadi 4 sel. Tiga di antaranya
mati dan yang satu tumbuh menjadi sel megaspora/makrospora (inti kandung
lembaga primer). Inti sel megaspora ini selanjutnya membelah mitosis 3x,
sehingga terbentuklah 8 inti. Ke-8 inti tersebut kemudian masing-masing akan
terbungkus membran sehingga menjadi sel yang terpisah. Karena itu sel-sel di
dalam bakal biji sering disebut multigamet. Berikutnya, 8 sel tersebut
membentuk formasi di dalam bakal biji. Tiga sel menempatkan diri di bagian atas
bakal biji disebut antipoda. Yang di bagian bawah dekat mikrofil, 3 sel
menempatkan diri berdekatan. Yang tengah adalah ovum, sedang mengapitnya
sebelah kanan dan kiri adalah sinergid. Dua sel yang tersisa bergerak ke
tengah bakal biji dan bersatu melebur membentuk inti kandung lembaga
sekunder sehingga menjadi sel yang diploid (2n). Jika terjadi pembuahan
inti generatif 1 membuahi ovum membentuk zigot, sedang inti generatif 2
membuahi inti kandung lembaga sekunder menghasilkan endosperm (3n) sebagai cadangan
makanan untuk zigot. Inilah yang dinamakan pembuahan ganda. Sementara itu inti
vegetatif akan mati setelah sampai di bakal biji.
Manfaat
Durio kutejensis ini adalah buahnya
dapat dimakan namun untuk manfaat lainnya masih belum diketahui karena hingga
saat ini penelitian tentang kandungan Durio
kutejensis ini masih minim.
Klasifikasi
Lai atau Durian Kutai (Durio kutejensis)
adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super
Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan
biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan
berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua /
dikotil)
Sub
Kelas : Dilleniidae
Ordo : Malvales
Spesies : Durio kutejensis
G. Kesimpulan
1. Kesimpulan
Dari
hasil pengamatan dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa :
a. Struktur
Durio kutejensis ini, Pohon berukuran
sedang dengan tinggi mencapai 24 sampai 40 m. Daun tunggal yang duduknya tersebar
dengan daun penumpu, ukurannya lebih lebar bila di bandingkan dengan durian.
Bunga berukuran besar dibandingkan genus Durio lainnya dengan warna merah
mencolok. Buahnya berduri besar dan agak jarang, warna buah hijau muda agak
kekuningan, bentuknya bulat, lonjong atau bulat lonjong. Biji lonjong, coklat mengkilap, terbungkus oleh
daging buah (arilus) yang berwarna kuning atau jingga, agak kering, manis dan
berbau enak.
b. Habitat asli pohon ini adalah hutan lereng berbukit di pedalaman
Kalimantan bagian tengah. Pohon ini merupakan pohon penyusun lapisan tajuk
tengah, yang tumbuh di kelindungan atap tajuk (kanopi) hutan. Buah ini ditanam
di berbagai wilayah Kalimantan..
c. Perkembangbiakkan
Durio kutejensis ini didahului
melalui proses penyerbukan melalui bantuan angin (anemogami) dan kelelawar (kiropterogami)
yang membawa serbuk sari ke kepala putik pada malam hari.
d. Manfaat Durio kutejensis ini adalah buahnya dapat dimakan.
e. Klasifikasi Lai atau Durian Kutai (Durio kutejensis) adalah sebagai berikut
:
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan
berpembuluh)
Super
Divisi : Spermatophyta
(Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta
(Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida
(berkeping dua / dikotil)
Sub
Kelas : Dilleniidae
Ordo : Malvales
Spesies : Durio kutejensis
DAFTAR PUSTAKA
Tjitrosoepomo, gembong. 2010. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Gajah mada university press:
Yogyakarta
Untung, onny. 2002. Durian
Untuk Kebun Komersial dan Hobi. Penebar Swadaya : Jakarta
Blog – Sarjanaku. Tumbuhan
Biji (Spermatophyta). http://www.sarjanaku.com/2010/06/tumbuhan-biji-spermatophyta.html.
Diposting Juni 2010.
Blog – Materi Pelajaran. Spermatophyta
(Tumbuhan Berbiji). http://materi-pelajaran.blogspot.com/2008/03/spermatophyta-tumbuhan-berbiji.html.
Diposting Maret 2008.
0 komentar:
Posting Komentar
Kritik dan Sarannya ya...
Agar kami para ADMIN dapat lebih mengembangkan blog ini....